• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 31 Maret 2016

RUMAH ADAT KABUPATEN BELU, NTT


Kebiasaan melihat padatnya rumah dengan gaya yang seragam serta penatnya pemandangan tembok-tembok di kota besar membuat rumah-rumah yang sepintas terlihat sewaktu saya melintasi desa-desa di Belu Selatan, Nusa Tenggara Timur berhasil mencuri perhatian saya. Sayapun menyinggahi beberapa rumah untuk melihat isinya serta bercerita dengan sang pemilik rumah.



Mereka menyebutnya Uma, ya istilah umum dari rumah dalam bahasa Tetun (bahasa daerah di kabupaten Belu) disebut, uma. Istilah ini mengacu kepada bentuk fisik bangunan sebagai tempat tinggal manusia agar mereka dapat terlindungi dari ketidaknyamanan hidup yang disebabkan oleh kepanasan terik matahari atau udara yang  sangat dingin dan musibah-musibah alam serta ancaman-ancaman bahaya dari manusia. Sejauh ini istilah uma bermakna sebagai sebuah tempat tinggal yang biasanya disebut uma tur fatin, sebuah tempat tinggal yang biasanya dihuni oleh sebuah keluarga rumah tangga atau uma kain.



Rangka-rangka bangunan uma ini biasanya terbuat dari kayu-kayu balok, bambu betung yang besar dan atapnya dari alang-alang. Bangunan uma ini biasanya mempunyai dua pintu, sebuah menghadap ke arah matahari terbit yang disebut, oda matan lor, dan pintu yang lain menghadap ke arah matahari terbenam yang disebut, oda matan rae. Well, jadi waktu sunrise kita nongkrong sambil ngopi di pintu depan, terus waktu sunset nongkrongnya di pintu belakang, wah perfect! Itu awalnya yang terlintas dipikiran saya.




Ternyata tidak sesederhana itu, orang Belu punya makna khusus mengenai tata letak tersebut, Oda matan lor yang diperuntukkan bagi tamu dan kaum laki-laki harus menghadap ke sebelah Timur atau sebelah matahari terbit karena jurusan ini dianggap sebagai posisi yang membawa keberuntungan, kesejahteraan material, kehidupan, kebaikan dan prospek yang cerah dalam hidup sebagaimana sang surya yang mulai menyinyari bumi dengan sinarnya yang terang benderang dan terik panasnya. Oda matan rae yang diperuntukkan khusus bagi anggota-anggota rumah tangga dan kaum perempuan pada umumnya biasanya menghadap ke arah Barat ke jurusan terbenamnya matahari sebagai pintu yang melambangkan waktu senja dari kehidupan seseorang di dunia ini. Keadaan ini adalah saat-saat ketika seseorang berhadapan dengan banyak kesulitan, penyakit, kesengsaraan, kesepian dalam hidupnya dan pada akhirnya meninggal dunia.



Atap rumah biasanya hampir menyentuh tanah maka bagian dalam rumah itu gelap gulita tetapi sejuk rasanya. Suasana gelap dan sejuk melambangkan bahwa manusia itu lahir dari satu dunia yang suci (gelap) dan penuh ketenangan (sejuk).




http://gifarigraphy.blogspot.co.id/2013/05/uma-rumah-adat-kabupaten-belu-ntt.html

Share:

KULINER KHAS NTT

Kuliner Khas Nusa Tenggara Timur (NTT)

Nusa Tenggara Timur memiliki aneka kebudayaan dari setiap kabupaten atau daerah. Dan setiap kebudayaan memiliki ciri khas tersendiri. Salah satunya adalah daerah Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Warga di daerah ini memiliki makanan khas tradisional yang bercita rasa alami.
Seperti Kuliner Khas Manado, kita perlu berhati-hati dalam memilihnya, didapatkan makanan yang tidak Halal, seperti Se'i Daging Babi Asap, namun sekarang sudah mulai banyak Se'i Daging Sapi Asap.
Bisa dimaklumi bahwa di wilayah ini masyarakat konsumen daging babi jauh lebih banyak dari pada yang mengharamkannya. Itu pula sebabnya, tentang babi, daging babi, masakan daging babi, penjual babi, penjual daging babi atau masakan daging babi adalah hal biasa di sini.
Seyogyanya, pilihlah Warung atau Restoran Jawa, Madura dan Bugis-lah yang banyak mendominasi di NTT. Sahabat GWI Indonesia Banget akan memilihkan makan yang Halal tentunya.
Kolo
Kolo atau Nasi Bakar (http://www.suarawajarfm.com)

Kolo atau nasi bakar demikian sebutan untuk makanan khas yang dimasak menggunakan bamboo, untuk bisa menghasilkan nasi bakar atau nasi bambu ini dibutuhkan bahan berupa bambu muda dengan panjang 30 sentimeter, beras dan bumbu masakan. Cara memasaknya, beras, air dan bumbu masakan dimasukkan kedalam bambu. Setelah itu, pada bagian ujung atau mulut ditutup dengan daun pisang. Lalu, dibakar sampai matang berkisar setengah jam lamanya.

Jagung Catemak

Jagung Catemak (http://www.jayanjayan.com)

Jagung Catemak merupakan makanan khas Nusa Tenggara Timur. Jagung Catemak adalah makanan penutup yang terbuat dari jagung, labu lilin, dan kacang hijau yang dimasak dengan bumbu masak penyedap rasa. Tidak seperti warnanya yang manis seperti kolak, catemak rasanya asin.

Jagung Bose

Jagung Bose (http://www.suarawajarfm.com)

Masakan tradisional yang dikenal dengan jagung bose ini menjadi makanan pokok pengganti nasi. Menurut tradisi warga Timor, jagung bose hanya dibuat dari jagung putih. Sebetulnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara jagung putih atau kuning. Hanya saja, jagung putih biasanya terasa lebih manis.
Sesuai dengan namanya, jagung bose berarti jagung yang di-bose-kan atau dilunakkan. Untuk mengeluarkan kulit luar jagung, jagung akan ditumbuk dengan lesung. Kemudian diayak untuk mengeluarkan sisa kulit jagung yang terkelupas. Setelah bersih, jagung bose dimasak dengan kacang merah agar tambah nikmat. Proses memasaknya membutuhkan waktu cukup lama. Namun. lebih lezat jika jagung dimasak dengan menggunakan kayu bakar. Terakhir, tambahkan sedikit garam dan santan untuk menambah cita rasa jagung bose.
Masakan tradisional khas Timor ini tentu tidak disajikan sendirian. Jagung bose biasanya dimakan bersama daging se’i daging Sapi, karmanaci, dan lawar ikan. Lawar ikan dibuat dari teri segar yang direndam dengan cuka selama 10 menit, yang kemudian dibumbui dengan bawang merah, garam, dan perasan jeruk nipis.
Se’i, Daging Sapi Asap
Se'i, Daging Sapi Asap (http://www.suarawajarfm.com)
Se’i adalah daging sapi yang dibumbui dan diasap agar dapat disimpan lebih lama. Kata se’i berasal dari bahasa Pulau Rote yang berarti daging tipis yang diiris memanjang. Sebelum disajikan, daging se’i dapat diolah kembali sesuai dengan selera.
Daging se’i sepintas memang mirip daging asap (smoked beef) ala barat, seperti ham, namun dengan cita rasa yang berbeda. Proses pembuatan se’i terbilang sangat tradisional karena masih menggunakan bara api yang berasal dari arang dan daun kesambi. Kesambi atau kosambi adalah pohon yang bisa tumbuh di daerah kering dan termasuk kerabat dekat rambutan karena tergolong suku Sapindaceae.
Proses pengasapan diawali dengan mengiris daging memanjang dan melumurinya dengan garam. Kemudian digantung untuk mengeringkan kandungan air atau darah di dalam daging selama beberapa jam. Sementara itu, daun kesambi digunakan sebagai penyaring panas dan asap yang berlebihan. Inilah yang membuat aroma dan warna daging tetap terjaga.
Se’i daging sapi dapat dijumpai di Rumah Makan Tanjung yang berada di Jl. Tim-tim No. 126, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Sambal Ikan Teri
Sambal Ikan Teri Kecil (http://kupang.tribunnews.com)
Sambal ikan teri adalah makanan khas dari Nusa Tenggara Timur (NTT), sambal ikan teri sudah banyak diadobsi oleh daerah lain untuk menjadi salah satu hidangan yang cukup menggoda lidah. Akibatnya banyak orang yang memiliki jiwa pebisnis yang bergerak dibidang kuliner mulai menambahkan sambal teri sebagai menunya. Hal ini dapat kita temui di berbagai warung makan yang ada di kota-kota besar.
Sambal Ikan Teri Besar (http://tommysyatriadi.blogspot.co.id)
Pembuatan sambal ikan teri sendiri ini sebenarnya sangat mudah. Pertama-tama panaskan minyak lalu masukkan lengkuas dan daun jeruk kamudian masukkan ikan teri tambahkan garam lalu aduk hingga kering. Sebenarnya resep paten untuk membuat makanan ini tidak ada karena cara membuatnya bisa dikreasikan dan disesuaikan dengan selera masing masing.
Ikan Kuah Belimbing
Ikan Kuah Belimbing
Makanan ini merupakan makanan khas Nusa Tenggara Timur. Ikan kuah belimbing bercita rasa pedas dan asam namun segar. Rasa asam diberikan oleh belimbing wuluh yang dicampurkan pada kuah yang sedang dimasak, namun tetap segar.
Tumis Bunga Pepaya
Tumis Bunga Pepaya (http://cateringbuagung.blogspot.co.id)
Tumis Bunga Pepaya memang favorit penduduk NTT. Sangat mudah menemukan makanan yang menggunakan bahan bunga pepaya di NTT. Banyak orang kurang begitu suka dengan Tumis Bunga Pepaya dikarenaan rasa nya yang pahit, rasa pahit dari bunga pepaya ini bisa dihilangkan dengan cara memberi nya garam terlbih dahulu dan aduk hingga rata, setelah diaduk dengan garam, biarkan sejenak. Kemudian cuci bersih dengan menggunakan air yang mengalir hingga bersih.
Cara lain nya adalah dengan merebus bunga pepaya tersebut dengan air yang telah diberi garam terlebih dahulu. Denga demikian getah yang terdapat di dalam bunga pepaya akan hilang.
Sayuran Rumpu Rampe
Sayuran Rumpu Rampe (http://cateringbuagung.blogspot.co.id)
Sayuran Rumpu Rampe mirip dengan Tumis Bunga Pepaya, merupakan sayuran dari bunga Pepaya ditambahkan dengan daun Pepaya muda yang diiris tipis-tipis, akan lebih nikmat dengan dicampur cabe merah dan cabe hijau (rawit). Percampuran rasa pahit dari daun Pepaya serta pedasnya cabe merah dan cabe rawit akan bisa membangkitkan selera makan, silahkan coba ya.
sumber :http://gpswisataindonesia.blogspot.co.id/2015/11/kuliner-khas-nusa- tenggara-timur-ntt.html 
Share:

TARIAN BIDU TARIAN TRADISIONAL BELU NTT





Tari Bidu Tarian Tradisional Dari Belu, NTT

Tarian tradisional satu ini dulunya digunakan sebagai media mencari jodoh oleh masyarakat di daerah Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Namanya adalah Tari Bidu.
Apakah Tari Bidu itu?

Tari Bidu adalah salah satu tarian tradisional dari daerah Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini biasanya ditampilkan oleh beberapa penari pria dan penari wanita berbusana adat dan menari dengan gerakan yang sangat khas. Tari Bidu merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di masyarakat Belu. Konon, Tarian ini dulunya digunakan oleh masyarakat di sana sebagai media pencarian jodoh bagi para pemuda dan pemudi.
Sejarah Tari Bidu
Tari Bidu merupakan tarian tradisional yang berasal dari tradisi adat masyarakat Belu yang sudah diwariskan secara turun temurun. Tarian ini dulunya digunakan masyarakat di sana sebagai media bagi para pemuda dan pemudi, khususnya bagi para remaja yang sudah direstui orang tua mereka atau sudah siap dinikahkan untuk saling mengenal dan memilih jodoh yang mereka inginkan.
Dalam tradisi masyarakat Belu ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh para pemuda dan pemudi sebelum melakukan pernikahan. Pertama, bagi para pemuda dan pemudi yang sudah siap harus melakukan perjanjian dan perencanaan terlebih dahulu, yang disebut dengan Hameno Bidu. Kemudian para pemuda dan pemudi tersebut bertemu di tempat yang sudah ditentukan dan melakukan Tari Bidu dengan disaksikan oleh para warga setempat termasuk orang tua mereka.
Dalam tarian tersebut para pemuda menari satu persatu sambil memilih wanita yang disukainya. Setelah menemukan wanita idamannya, pemuda tersebut kemudian menandai wanita yang dipilihnya. Setelah mereka sama-sama setuju kemudian dilanjutkan dengan proses berikutnya yaitu Hanimak. Hanimak sendiri merupakan suatu proses pengenalan secara etis, romantis dan berbobot yang dilakukan oleh seorang pria dan wanita atas ijin orang tua mereka.
Setelah menemukan kecocokan, biasanya mereka akan melakukan Binor, yaitu suatu proses saling bertukar dan menyimpan barang masing-masing seperti tempat sirih, kain, pakaian dan lain-lain. setelah tahap tersebut dilalui kemudian kedua belah pihak saling bertemu dan merencanakan prosesi peminangan. Dalam peminangan tersebut biasanya peminang membawa barang yang disebut dengan Mama Lulik. Kemudian dilanjutkan dengan Mama Tebes, yaitu tahap membicarakan dan merencanakan acara pernikahan mereka.

Fungsi Dan Makna Tari Bidu
Seperti yang dikatakan sebelumnya, Tari Bidu merupakan tarian tradisional yang sering dijadikan sebagai media para pemuda dan pemudi untuk saling mengenal dan memilih jodoh mereka. Dalam tarian tersebut para penari pria dan wanita menari dengan gerakan masing-masing yang menggambarkan pesona yang mereka miliki. Sehingga saat menentukan pilihan jodoh mereka bisa tahu mana yang sesuai dengan keinginan mereka.

Pertunjukan Tari Bidu
Tari Bidu biasanya ditampilkan oleh beberapa penari wanita dan penari pria. Jumlah penari biasanya terdiri dari 8 atau lebih penari wanita dan 1-2 penari pria. Dalam pertunjukannya biasanya diawali dengan pari berbaris sambil menari memasuki arena. Kemudian beberapa penari wanita menyuguhkan sirih dan pinang yang mereka bawa kepada menonton yang dianggap terhormat. Setelah itu kemudian mereka kembali menari.
Dalam Tari Bidu biasanya gerakan penari pria dan wanita berbeda. Gerakan penari wanita biasanya didominasi dengan gerakan tangan yang lemah lembut dan gerakan kaki jalan ditempat. Dalam gerakan Tari Bidu biasanya juga terdapat gerakan menenun yang dilakukan oleh penari wanita. gerakan-gerakan tersebut dikemas menjadi gerakan yang lemah lembut yang menggambarkan keanggunan seorang wanita.
Sedangkan Penari pria biasanya menari dengan gerakannya yang khas sambil mengelilingi penari wanita. Hal ini menggambarkan penari pria saat memilih wanita yang mereka inginkan. Gerakan penari pria biasanya didominasi dengan gerakan tangan yang direntangkan sambil melakukan gerakan memutar badan.

Pengiring Tari Bidu
Dalam pertunjukan Tari Bidu biasanya diiringi oleh iringan musik seperti Gitar, Biola dan Sasando. Irama musik yang dimainkan biasanya merupakan irama yang bertempo cepat. Walaupun begitu iringan musik pengiring ini juga diselaraskan dengan gerakan tari agar terlihat indah. Selain musik pengiring, dalam pertunjukan Tari Bidu juga diiringi oleh nyanyian lagu adat khas Belu.

Kostum Tari Bidu
Dalam pertunjukan Tari Bidu biasanya penari menggunakan pakaian adat lengkap dengan aksesorisnya. Penari wanita biasanya menggunakan kain sarung panjang dari dada sampai kaki. Pada bagian atas badan penari menggunakan kain selimut. Selain itu, penari wanita juga menggunakan berbagai aksesoris seperti ikat kepala, kalung, ikat pinggang dan gelang yang khas dari Belu. Sedangkan untuk penari pria biasanya menggunakan baju lengan panjang dan kain selampang pada bagian atas, sarung pada bagian bawah dan ikat kepala khas Belu.

Perkembangan Tari Bidu
Walaupun tergolong tarian yang sudah lama, Tari Bidu masih terus dilestarikan dan dijaga keberadaannya. Tari Bidu ini tidak hanya dikenal di masyarakat Belu saja, namun juga dikenal di beberapa daerah di pulau timor bagian tengah (Nusa Tenggara Timur). Dalam perkembangannya Tari Bidu ini juga telah dikembangkan menjadi beberapa jenis Tari Bidu, dengan variasi gerakan, penyajian tarian, pengiring, dan kostum yang sedikit berbeda namun tetap mempertahankan ciri khasnya.
Tari Bidu ini selain ditampilkan dalam acara adat, Tari Bidu juga sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan, pentas seni dan festival budaya. Hal ini dilakukan sebagai usaha melestarikan dan memperkenalkan kepada generasi muda serta masyarakat luas akan tradsi dan budaya yang mereka miliki.
Sekian pengenalan tentang “Tari Bidu Tarian Tradisional Dari Belu, NTT”. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang kesenian tradisional di Indonesia.
sumber  :  http://www.negerikuindonesia.com/2015/10/tari-bidu-tarian-tradisional-dari-belu.html
Share:

Lencana Facebook

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support